Semarang, 23 Agustus 2024 – Kota Semarang kembali berduka setelah sebuah tragedi tawuran berdarah terjadi di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Jawa Tengah. Seorang pemuda tewas bersimbah darah setelah terlibat dalam bentrokan antar kelompok, sementara seorang korban lainnya juga menderita luka parah akibat senjata tajam.
Menurut saksi mata, Muhammad Yuslam, ia sempat berusaha untuk membubarkan tawuran yang terjadi di jalan Layur pada Jumat dini hari. Namun, niatnya itu urung dilakukan setelah dilarang oleh ibunya yang khawatir akan keselamatan dirinya.
“Korban lari dari arah jembatan Puskesmas Bandarharjo lalu jatuh di depan rumah saya dalam keadaan berlumuran darah,” ungkap Yuslam. Ia kemudian menyaksikan sekelompok orang bersenjata tajam berusaha memberikan pertolongan, namun nyawa korban tak tertolong.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, membenarkan informasi tersebut. Ia menegaskan bahwa korban diketahui hendak melarikan diri dari lokasi tawuran, namun akhirnya ditemukan tergeletak bersimbah darah di jalan.
“Kami akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif dan pihak-pihak yang terlibat dalam tawuran tersebut. Tindakan tegas akan kami berikan kepada pelaku,” tegas Irwan Anwar.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, juga menyampaikan rasa dukacitanya atas tragedi ini. Ia menyerukan agar masyarakat, khususnya kaum muda, menghindari segala bentuk kekerasan dan tawuran yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban umum.
“Kita semua harus bersama-sama menjaga Semarang tetap aman dan damai. Saya minta agar para pemuda bisa menyalurkan energi dan kreativitas mereka ke arah yang lebih positif, bukan malah terlibat dalam tindakan anarkis yang berujung pada korban jiwa,” tegas Hendrar.
Tragedi ini kembali menjadi sorotan atas permasalahan tawuran di kalangan pemuda Kota Semarang. Masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah dan menangani eskalasi kekerasan serupa di masa mendatang.