Coba jujur: pernah nggak lo ketawa pas lagi takut setengah mati? Entah itu pas mati lampu sendirian, dengar suara aneh jam 2 pagi, atau bahkan pas nonton film horor yang harusnya bikin tutup mata, tapi malah bikin ngakak.
Gak usah malu. Lo bukan satu-satunya. Otak manusia itu aneh. Bahkan kadang rasanya kayak dia ngidap sindrom Joker versi low budget: takut? Ketawa. Panik? Ketawa. Cemas? Ketawa sambil keringetan. Tapi tenang, itu bukan error sistem. Itu fitur. Mari kita bedah.
1. Mekanisme Bertahan ala “Hehe Peace, Bro”
Pertama, menurut peneliti perilaku primata, Signe Preuschoft, tawa bisa muncul sebagai bentuk ketundukan. Kera aja kalau ketemu bos besar yang sangar, kadang malah nyengir sambil ngelipir. Itu bukan nyengir senang, tapi nyengir selamat.
Kita pun gitu. Ketawa pas takut itu kayak sinyal bawah sadar: “Gue nggak berbahaya kok, tolong jangan makan gue ya.” Jadi, kalau lo ketawa pas ketemu dosen killer atau mantan yang ngutang, mungkin tubuh lo cuma sedang minta ampun secara diplomatis.
2. Otak Sedang Gaslighting Emosinya Sendiri
Ada kalanya, otak lo tahu bahwa lo sedang takut, tapi… dia gengsi. Jadi gimana? Dia kasih lo tawa, supaya lo percaya bahwa semuanya baik-baik aja.
Dokter Alex Lickerman menyebut ini mekanisme pertahanan dewasa. Alias, bukannya denial total kayak “gue gak takut sama hantu”, tapi lebih ke “oke ini serem, tapi gue pura-pura bisa handle”.
Mirip kayak orang yang ketawa pas ditolak kerja, terus bilang, “Haha emang bukan rezeki gue kali.” Padahal dalam hati udah pingin gigit modem.
3. Emotional Short Circuit: Sistem Kelistrikan Emosi Meledak
Kadang, otak kayak kesetrum sendiri. Emosi terlalu kenceng, sistem overload, dan… alih-alih panik, lo malah ketawa. Bukan karena lucu, tapi karena otak lo lagi bingung: “Lah ini harusnya nangis atau gimana sih? Yaudah ketawa aja deh dulu.”
Sama kayak lo denger kabar buruk yang terlalu absurd: “Tempat lo kerja bangkrut gara-gara karyawan beli NFT pakai dana operasional.” Respons logis? Nggak ada. Jadi lo cuma bisa ngakak, karena dunia ini emang penuh kejutan.
4. Humor dan Horor: Satu Gen, Dua Sifat
Yang bikin makin menarik, ternyata horor dan humor punya DNA yang mirip. Keduanya muncul dari ketidaksesuaian: sesuatu yang gak sesuai ekspektasi, yang aneh, absurd, atau melanggar norma.
Lagi nonton film horor, ada cewek denger suara di basement… dan dia malah turun ke sana? Yaelah. Itu bukan cuma serem, itu bodoh. Dan kebodohan kadang lucu. Maka terjadilah kombinasi unik: lo tegang tapi ketawa, kayak roller coaster emosional versi budget warung.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Kalau lo ketawa pas takut, jangan khawatir lo sakit jiwa. Justru lo sehat. Sehat tapi… unik. Itu bukti bahwa otak lo sedang mengaktifkan seluruh sistem pertahanan terbaik yang dia punya, meski bentuknya absurd.
Kadang, tawa itu bukan karena hidup ini lucu. Tapi karena kalau kita nggak ketawa, kita bisa meledak.
Dan hey, di dunia yang sering kali absurd kayak sekarang, mungkin emang cuma ada dua pilihan:
Tertawa… atau gila.