Insiden di Minimarket
Aktris Poppy Sovia baru-baru ini berbagi pengalaman pahitnya ketika menjadi korban pelecehan verbal oleh sekelompok pria tak dikenal. Dalam video yang diunggahnya di Instagram pada 29 Oktober 2025, Poppy menceritakan kejadian yang terjadi setelah dia berbelanja di sebuah minimarket di rest area.
Dalam video tersebut, Poppy terlihat emosional saat menceritakan bagaimana sekelompok pria mencemooh gaya berpakaian yang ia pilih. “Gue emang suka berpakaian seperti ini, so what gitu loh,” tegasnya, mengekspresikan ketidakpuasan atas perilaku pria-pria tersebut. Ia merasa bahwa tindakan tersebut sangat tidak pantas dan tidak bisa diterima.
Reaksi Poppy
Poppy merasa bahwa perilaku pria-pria itu menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap perempuan. “Mereka seolah merasa berhak melecehkan perempuan hanya karena gaya berpakaian,” ungkapnya. Dia merasa bahwa tidak seharusnya ada yang merasa berhak untuk menghakimi orang lain berdasarkan penampilan.
Poppy tidak ragu untuk mengkonfrontasi mereka. “Lo pikir, kalau lo punya adik perempuan atau ibu lo sendiri, lo rela mereka digituin?! Mikir!” serunya, menekankan pentingnya empati dalam memperlakukan perempuan. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya menghormati setiap individu, terlepas dari penampilan mereka.
Komitmen Melawan Pelecehan
Di akhir pernyataannya, Poppy memberikan peringatan tegas kepada para pelaku pelecehan. “Kalau gue sih, sekali lagi nemuin orang-orang kayak gitu, gue enggak akan ragu buat nyambit apapun yang ada di tangan gue. Biar pada belajar,” tuturnya. Keberanian Poppy untuk melawan pelecehan verbal ini menjadi contoh bagi banyak perempuan lainnya.
Dukungan dari Publik
Insiden ini memicu banyak reaksi dari netizen. Banyak yang memberikan dukungan kepada Poppy dan mengungkapkan bahwa pelecehan verbal adalah masalah serius yang harus diatasi. “Pelecehan seperti ini tidak bisa diterima. Setiap perempuan berhak untuk merasa aman dan dihormati,” tulis salah satu komentar di media sosial.
Poppy Sovia menjadi suara bagi banyak perempuan yang mungkin mengalami situasi serupa. Dengan keberaniannya, dia menunjukkan bahwa penting untuk berdiri melawan pelecehan dalam bentuk apa pun.
Kesimpulan
Kisah Poppy Sovia adalah pengingat bahwa pelecehan verbal adalah isu yang nyata dan harus dihadapi dengan keberanian. Dengan mengungkapkan pengalamannya, Poppy tidak hanya memperjuangkan haknya, tetapi juga hak semua perempuan untuk merasa aman dan dihormati di ruang publik. Keberaniannya untuk berbicara bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melawan pelecehan.
