Keputusan Pengadilan Agama Tigaraksa
Permohonan cerai Andre Taulany terhadap Erin, yang diajukan di Pengadilan Agama Tigaraksa, telah ditolak. Keputusan ini dikeluarkan setelah Majelis Hakim mengabulkan eksepsi yang diajukan oleh pihak Erin. Dengan hasil ini, status pernikahan Andre dan Erin tetap sah.
Kuasa hukum Erin, Firman Pangaribuan, mengungkapkan rasa syukur atas keputusan tersebut. “Alhamdulillah, hasilnya sesuai harapan kami. Eksepsi yang kami sampaikan diterima oleh Majelis Hakim,” ujar Firman di Jakarta. Keputusan ini tentu menjadi kabar baik bagi pihak Erin dan keluarganya.
Pihak Erin menjelaskan bahwa keputusan ini juga sejalan dengan harapan anak-anak mereka, yang menginginkan agar orang tua mereka tetap bersatu. “Anak-anak ingin melihat orang tua mereka bahagia dan berdamai,” tambah Firman.
Harapan Keluarga untuk Kebahagiaan
Selama persidangan, anak sulung Andre, Ardio Raihansyah Taulany, memberikan kesaksian yang menekankan keinginan untuk melihat orang tuanya bersatu. “Anak-anak secara tegas menyampaikan bahwa mereka ingin keluarga mereka utuh dan damai,” jelas Firman.
Menurutnya, putusan ini bukan hanya kemenangan bagi Erin tetapi juga bagi seluruh keluarga. “Kami merasa bahagia karena keputusan ini sesuai dengan harapan anak-anak,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan anak-anak menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan pengadilan.
Firman menekankan bahwa tidak ada pihak yang kalah dalam kasus ini, dan semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk kebaikan keluarga. “Ini adalah harapan anak-anak, dan kita semua berbahagia jika ada jalan untuk memperbaiki keadaan,” tambahnya.
Latar Belakang Permohonan Cerai
Andre Taulany dan Erin menikah pada 17 Desember 2005 dan dikaruniai tiga orang anak. Namun, sejak 2020, rumah tangga mereka diterpa isu miring, terutama karena Andre jarang membagikan momen kebersamaan dengan Erin di media sosial.
Andre pertama kali mengajukan permohonan cerai pada April 2024, namun ditolak oleh Majelis Hakim karena tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Permohonan kedua yang diajukan pada April 2025 juga mengalami nasib serupa. “Kami berharap ini menjadi momen introspeksi bagi semua pihak,” tutup Firman.
Keputusan pengadilan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam hubungan keluarga mereka. Dengan adanya pengakuan terhadap keinginan anak-anak, diharapkan Andre dan Erin dapat berfokus pada kebahagiaan bersama.



















