banner 728x250

Tren Foto “Ghibli AI”: Antara Kekaguman dan “Ogahnya” Bapak Pendiri

Studio Ghibli Inpired Character
banner 120x600
banner 468x60

Sederhana Banget: Sekarang lagi musim foto biasa diubah jadi kayak kartun Studio Ghibli pakai bantuan AI. Hasilnya emang keren-keren, tapi tahukah kamu kalau pendiri Ghibli, Hayao Miyazaki, itu punya pandangan yang sangat kuat (bahkan cenderung nggak suka) soal AI dalam dunia seni?

Kenapa Ini Jadi Topik Hangat?

banner 325x300
  • Gaya Ghibli Itu Ikonik: Siapa sih yang nggak kenal cantiknya gambar di film-film Ghibli? Penuh detail, warna hangat, karakter yang khas. Itu semua bikin orang pengen fotonya jadi kayak gitu.
  • AI Muncul Sebagai “Penyihir”: Dengan AI, mengubah foto jadi ala Ghibli jadi gampang banget. Tinggal kasih perintah, “ubah fotoku jadi gaya Ghibli,” dan voila!
  • Tapi, Ini “Wilayah” Ghibli: Gaya visual Ghibli itu bukan cuma sekadar gambar, tapi juga identitas dan hasil kerja keras bertahun-tahun. Kalau AI dengan mudah menirunya, muncul pertanyaan soal hak cipta dan penghargaan karya seni.

Hayao Miyazaki: “No!” untuk AI dalam Karyanya

  • Emosi Nggak Bisa Dikopi: Bagi Miyazaki, seni itu soal perasaan dan jiwa. AI mungkin bisa bikin gambar mirip, tapi nggak akan pernah bisa menangkap emosi yang sebenarnya.
  • Seni Itu Hidup: Karya seni buatan manusia itu punya “ruh”nya sendiri, ada sentuhan unik yang nggak bisa direplikasi oleh mesin.
  • Pengalaman Pribadi yang “Menyentil”: Dulu Miyazaki pernah lihat demonstrasi AI bikin animasi yang aneh. Reaksinya keras, dia bilang itu “menyedihkan” dan yang bikin AI itu nggak paham nilai kehidupan dan seni.
  • Keputusannya Jelas: Dia nggak akan pernah pakai AI dalam film-film Ghibli. Baginya, itu sama aja kayak meremehkan kehidupan dan seni.

Lalu, Gimana Dong Soal Foto AI Ini?

  • Area Abu-Abu Hak Cipta: Aturan soal AI dan hak cipta itu masih belum jelas. Di satu sisi, teknologi terus maju, di sisi lain, perlindungan karya seni juga penting.
  • Jepang Agak Lebih Fleksibel: Di Jepang, ide atau gaya itu nggak terlalu dilindungi hak cipta, jadi AI boleh belajar dari berbagai karya. Tapi kalau hasilnya persis sama, beda lagi urusannya.
  • Potensi Masalah Hukum: Ahli hukum bilang, Studio Ghibli punya potensi untuk menuntut perusahaan AI kalau gaya mereka dipakai tanpa izin dan merugikan.

Pikirkan Lagi Soal “Meniru”:

Tren foto AI ala Ghibli ini memang seru, tapi juga ngingetin kita:

  • Karya Seni Itu Berharga: Ada proses kreatif dan kerja keras di baliknya.
  • Menghargai yang Asli: Meskipun AI bisa bikin mirip, tetap penting untuk menghargai karya orisinal Studio Ghibli.
  • Etika dalam Teknologi: Gimana caranya teknologi bisa maju tanpa “mengambil” hak orang lain?

Jadi, boleh-boleh aja ikut tren foto AI, tapi jangan lupakan pandangan tegas dari “bapaknya” Ghibli soal pentingnya sentuhan manusia dalam seni ya!

banner 325x300