banner 728x250

Tragisnya Nasib WNI di Malaysia: Seorang Pekerja Migran Tewas Ditembak

banner 120x600
banner 468x60

Latar Belakang

Pada 24 Januari 2025, peristiwa yang sangat mengerikan terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang berinisial B dilaporkan tewas setelah ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Kejadian ini langsung memicu keprihatinan dan kemarahan di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di daerah asal korban, Riau.

B, yang diketahui sebagai seorang pekerja migran, pergi ke Malaysia untuk mencari nafkah demi keluarganya. “Dia pergi dengan harapan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anak-anaknya. Tapi kini kami justru kehilangan dia,” kata Hendi, ayah B, dalam keadaan berduka.

banner 325x300

Penemuan Korban

Informasi mengenai penembakan ini mulai terkuak setelah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menerima laporan dari kepolisian Malaysia. Judha Nugraha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, mengonfirmasi bahwa jenazah B akan dipulangkan setelah menjalani otopsi. “Kami berusaha memastikan semua prosedur pemulasaraan jenazah dapat dilakukan dengan baik,” ungkap Judha.

Keluarga B sangat menantikan kepulangan jenazahnya. “Kami ingin memberikan penghormatan terakhir bagi anak kami. Dia tidak seharusnya pergi dengan cara seperti ini,” ujar Hendi, dengan air mata menggenang di matanya.

Penanganan KBRI

KBRI Kuala Lumpur segera mengambil tindakan untuk menangani insiden tersebut. Mereka berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini. Selain itu, KBRI juga memastikan bahwa hak-hak keluarga B dan empat WNI lainnya yang terluka akan terpenuhi. “Kami sudah mendapatkan akses untuk menemui mereka yang terluka. Mereka saat ini dalam perawatan dan kondisi stabil,” kata Judha.

Keempat WNI yang terluka dalam insiden ini mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat. KBRI berjanji akan terus memantau kondisi mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Reaksi Masyarakat

Berita mengenai penembakan ini segera menyebar dan memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang merasa prihatin dan meminta agar pemerintah Indonesia melakukan investigasi mendalam terhadap kasus ini. “Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi. Negara harus melindungi warganya, terutama di luar negeri,” ujar seorang aktivis hak asasi manusia.

Keluarga B pun berharap agar insiden ini tidak hanya menjadi catatan hitam dalam sejarah pekerja migran, tetapi juga memicu perubahan dalam perlindungan terhadap mereka. “Kami ingin pemerintah lebih tegas dalam melindungi warganya di luar negeri. Pekerja migran berhak mendapatkan perlindungan yang layak,” tegas Hendi.

Proses Investigasi

Pihak kepolisian Malaysia juga berjanji untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh. Mereka akan mengevaluasi tindakan aparat yang terlibat dalam penembakan tersebut. “Kami akan melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa semua tindakan yang diambil sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata seorang juru bicara PDRM.

Kementerian Luar Negeri RI juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus ini. “Kami akan berkomunikasi dengan pihak Malaysia untuk memastikan bahwa semua fakta terungkap dan keadilan ditegakkan,” ungkap Judha. Keluarga B berharap agar penyelidikan ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu.

Kecemasan di Kalangan Pekerja Migran

Kejadian ini menimbulkan kecemasan di kalangan pekerja migran Indonesia di Malaysia. Banyak yang merasa tidak aman dan khawatir akan keselamatan mereka. “Kami datang ke sini untuk bekerja, bukan untuk menghadapi risiko yang mengancam nyawa,” ujar salah satu PMI yang enggan disebutkan namanya.

Para pekerja migran berharap agar pemerintah Indonesia dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi mereka yang bekerja di luar negeri. “Kami butuh jaminan bahwa kami akan aman saat bekerja di negara orang,” tambahnya.

Harapan untuk Keadilan

Keluarga B tetap berharap agar keadilan dapat ditegakkan. Mereka ingin agar pihak berwenang bertanggung jawab atas tindakan yang merenggut nyawa anggota keluarga mereka. “Kami tidak ingin tragedi ini terulang lagi. Semua pekerja migran berhak mendapatkan perlindungan dan rasa aman,” tegas Hendi.

Sementara itu, KBRI dan Kemenlu RI berkomitmen untuk terus mendampingi keluarga dan memberikan dukungan yang diperlukan. “Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa hak-hak WNI terlindungi,” ujar Judha.

Penutup

Kematian B adalah tragedi yang sangat menyedihkan dan menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh pekerja migran di luar negeri. Dengan penanganan yang tepat dan investigasi yang transparan, diharapkan insiden serupa tidak akan terulang di masa depan. Keluarga dan masyarakat berharap agar pemerintah Indonesia dapat memberikan perlindungan yang lebih baik untuk warganya, serta memastikan bahwa keadilan ditegakkan bagi mereka yang menjadi korban.

banner 325x300