Seorang pria berinisial S (alias A) ditangkap oleh kepolisian setelah diduga melakukan penusukan terhadap mantan pacarnya di Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Tengah. Insiden yang terjadi pada malam hari ini mengakibatkan korban, seorang wanita berusia 42 tahun, mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB ketika pelaku datang ke rumah korban. Setelah terlibat dalam perdebatan yang memanas, S diduga melakukan penusukan menggunakan pisau. “Korban mengalami beberapa luka tusuk, terutama di bagian perut dan pergelangan tangan,” jelas Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Agustinus Manurung.
Pelaku ditangkap tak lama setelah kejadian. Polisi berhasil mengidentifikasi dan menemukan alamat pelaku berdasarkan keterangan korban. “Kami menangkap pelaku di rumahnya di Bogor Selatan sebelum 24 jam setelah insiden,” kata Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus.
Saat ini, S masih dalam pemeriksaan di Polsek Bogor Tengah. Eko menambahkan bahwa pihaknya sedang menggali lebih dalam mengenai motif di balik tindakan kekerasan ini. “Pelaku merasa sakit hati setelah diputuskan oleh korban, yang mengakhiri hubungan setelah mengetahui bahwa S telah menikah siri dengan wanita lain,” ujarnya.
Korban saat ini dalam kondisi kritis, tetapi stabil. “Kami berharap ia segera pulih agar dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kejadian ini,” kata Agustinus. Proses hukum terhadap pelaku akan segera dilanjutkan setelah kondisi korban lebih baik.
Kasus ini kembali memicu keprihatinan di masyarakat tentang kekerasan dalam hubungan. Banyak yang menilai bahwa tindakan kekerasan bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan asmara. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menghadapi masalah pribadi dan mencari bantuan jika merasa terancam.
“Jika ada masalah dalam hubungan, sebaiknya diselesaikan dengan cara yang baik. Jika merasa terancam, jangan ragu untuk melaporkan kepada pihak berwajib,” imbau Eko.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa tindakan kekerasan dapat berakibat fatal dan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga pelaku. Diharapkan, masyarakat dapat belajar dari insiden ini dan lebih mengutamakan komunikasi serta penyelesaian damai dalam hubungan.