Subjudul: Nothing Phone (3) hadir bukan untuk semua orang. Tapi justru karena itu, dia jadi ponsel yang paling dibicarakan tahun ini.
Nothing lagi-lagi bikin keributan di dunia smartphone. Lewat Phone (3), mereka seperti sengaja menciptakan kontroversi. Mulai dari desain yang bikin alis naik, sampai fitur unik yang setengah berguna setengah candaan. Tapi satu hal yang pasti, ponsel ini tidak bisa diabaikan.
Apa karena desainnya? Mungkin. Apa karena performanya? Bisa jadi. Tapi lebih dari itu, Nothing Phone (3) membuat orang penasaran karena satu hal: dia berani tampil beda.
Kamera Kayak Dilempar ke Belakang dan Tetap Dijual Mahal
Dari belakang, Phone (3) terlihat seperti hasil percobaan gagal. Tiga kamera disusun sembarangan. Tidak ada garis, tidak ada simetri, tidak ada logika.
Tapi justru itulah kekuatannya. Nothing tidak ingin ponselnya terlihat seperti ponsel lain. Dan hasilnya? Sebuah desain yang aneh tapi punya karakter.
Glyph Matrix: Layar Kecil, Fungsi Nanggung, Potensi Besar
Glyph Matrix menggantikan lampu LED khas Nothing sebelumnya. Sekarang yang muncul adalah layar pixel kecil di pojok kanan atas bagian belakang.
Fungsinya? Menunjukkan waktu, baterai, dan notifikasi sederhana. Bisa juga dipakai buat main game konyol seperti spin-the-bottle atau magic 8-ball. Dan yang menarik, Nothing membuka API buat developer. Artinya, siapa saja bisa bikin fungsi baru. Potensi kreatifnya gede banget, tapi realisasinya masih belum maksimal.
Bukan Chipset Terbaik, Tapi Cukup untuk Terlihat Cepat
Phone (3) pakai Snapdragon 8s Gen 4. Ini bukan chipset kelas atas, tapi Nothing pintar dalam memilih. Performa harian tetap mulus. Game jalan lancar. Multitasking bukan masalah.
Kalau kamu bukan pemburu skor benchmark, chip ini sudah lebih dari cukup. Lagipula, Phone (3) bukan untuk pamer performa. Dia lebih suka pamer kepribadian.
Kamera Full 50MP: Angka Bukan Segalanya, Tapi Lumayan Meyakinkan
Empat kamera. Semua 50MP. Bukan kamera filler. Bukan sensor ala kadarnya.
- Kamera utama 50MP dengan sensor besar
- Kamera periskop 70mm untuk zoom dan makro
- Kamera ultrawide 50MP
- Kamera depan 50MP yang bisa rekam 4K
Untuk konten sosial media, kamera ini sudah siap tempur. Gaya hasil fotonya juga khas Nothing. Kontras tinggi, tone sedikit nyentrik, dan cocok buat gaya anak muda urban.
Layar Terang Gila, Baterai Gede, Cas Ngebut
Layar AMOLED 6,67 inci ini bisa tembus 4500 nits. Tipis, cerah, dan tajam. Bezel cuma 1,87mm. Rasio layar ke bodi sangat tinggi. Terlihat modern, bahkan futuristik.
Baterai 5150 mAh pakai silicon-carbon, teknologi yang lebih padat dan tahan lama. Charging 65W bisa isi setengah dalam waktu kurang dari 20 menit.
Software Nggak Ribet, Update Panjang, Tapi Belum Revolusioner
Nothing OS 3.5 berbasis Android 15 terasa cepat dan bersih. Smart Search dan Flip to Record adalah tambahan menarik. Tapi secara keseluruhan, software-nya belum terlalu beda dari versi sebelumnya.
Yang jadi nilai jual adalah komitmen panjang. Lima tahun update sistem operasi. Tujuh tahun patch keamanan. Buat ukuran brand baru, itu cukup ambisius dan layak diapresiasi.
Jadi Ini Ponsel untuk Siapa?
Kalau kamu nyari ponsel paling kuat di dunia, ini bukan buat kamu.
Kalau kamu nyari fitur mainstream seperti wireless charging dua arah, ini juga bukan buat kamu.
Tapi kalau kamu pengen ponsel yang beda, yang kelihatan keren saat ditaruh di meja, yang bikin orang nanya “itu apaan sih?” maka Phone (3) adalah pilihan yang layak dipertimbangkan.
Harga dan Rilis
Harga mulai dari 799 dolar untuk versi 256 GB dan 899 dolar untuk 512 GB. Pre-order dibuka tanggal 4 Juli. Mulai dikirim ke konsumen pada 15 Juli 2025.
Kesimpulan
Nothing Phone (3) bukan ponsel biasa. Dia bukan terbaik dalam performa, bukan tercanggih dalam fitur, tapi salah satu yang paling berani. Dia punya gaya, punya arah, dan tidak takut terlihat aneh.
Mungkin itu yang kita butuhkan sekarang. Di tengah pasar yang terasa seperti fotokopi berjilid-jilid, Nothing hadir seperti coretan tangan yang belum disensor. Belum sempurna, tapi jujur dan penuh karakter.
Kalau kamu bosan dengan yang itu-itu saja, mungkin sudah waktunya mencoba sesuatu yang… tidak biasa.
