Enam tahun lamanya komunitas gamer menunggu. Dari spekulasi forum, meme kocak, sampai doa di kolom komentar, nama Hollow Knight: Silksong selalu menghantui. Dan pada 4 September 2025, momen itu benar-benar datang: Silksong resmi rilis, dan langsung meledak jadi fenomena global.
Dari Janji Kecil ke Hype Tak Terbendung
Awalnya, Silksong hanyalah rencana DLC untuk Hollow Knight (2017). Namun ambisi Team Cherry berubah arah. Alih-alih tambahan konten kecil, mereka menjadikannya sekuel penuh. Keputusan itu berarti perjalanan panjang dengan update minim, yang justru membuat hype makin membara.
Saat Rilis, Dunia Bergetar
- Wishlist Pecah Rekor: Lebih dari 5 juta pengguna Steam menaruh Silksong di daftar harapan.
- Server Kewalahan: Steam, Xbox Live, hingga Nintendo eShop sempat tumbang karena lonjakan pemain.
- Review Kilat: Ribuan ulasan positif masuk hanya dalam hitungan jam.
- Budaya Meme Tamat: Silkposting yang bertahun-tahun jadi bahan candaan akhirnya berubah jadi kenyataan.
Apa yang Bikin Silksong Spesial?
- Hornet Jadi Protagonis: Dengan gaya bertarung cepat dan akrobatik.
- Kerajaan Pharloom: Dunia baru penuh rahasia dan tantangan.
- Musuh dan Bos Masif: Lebih dari 200 musuh dan 40 bos unik.
- Sistem Quest Kompleks: Dari misi kecil hingga Grand Hunt yang epik.
- Crafting dan Eksplorasi: Pemain bisa menciptakan senjata dan alat dari Shell Shards.
- Harga Terjangkau: 19,99 dolar, atau gratis di Xbox Game Pass.
Reaksi Komunitas
Twitch langsung meledak dengan lebih dari 100 ribu penonton. Steam dipenuhi ulasan positif, sementara media sosial banjir meme, fanart, hingga ekspresi lega. Bahkan kanal YouTube Daily Silksong News resmi menutup halaman setelah 1.693 hari memberi update, menandai akhir era penantian.
Awal Dari Bab Baru
Team Cherry sudah memberi isyarat soal DLC besar, meski detail masih dirahasiakan. Satu hal pasti, Silksong kini bukan sekadar game indie, melainkan ikon budaya gamer.