China kerap menjadi sorotan dunia saat penyakit baru muncul. Dari SARS hingga COVID-19, dan sekarang lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), banyak yang bertanya-tanya: kenapa penyakit baru sering kali berasal dari China? Apa penyebab utamanya? Yuk, kita bahas lebih mendalam!
1. Kepadatan Populasi yang Sangat Tinggi
China adalah rumah bagi 1,4 miliar orang, menjadikannya salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou, kepadatan penduduk menciptakan kondisi ideal bagi virus untuk menyebar.
Saat virus muncul di lingkungan padat, penyebarannya menjadi sangat cepat dan sulit dikendalikan. Ini salah satu alasan mengapa wabah yang berawal di China sering berkembang menjadi masalah global.
2. Pasar Basah dan Interaksi dengan Hewan Hidup
Pasar basah (wet market) adalah tempat di mana hewan-hewan hidup seperti unggas, babi, reptil, hingga mamalia eksotis dijual dan disembelih di tempat.
Dr. Peter Daszak, Presiden EcoHealth Alliance, menyebut pasar ini sebagai “wadah pencampuran” virus. Di sana, virus dari hewan-hewan yang berbeda bisa bertemu, bermutasi, dan akhirnya melompat ke manusia.
Kasus COVID-19 di Wuhan adalah salah satu contoh nyata bagaimana pasar basah bisa menjadi titik awal penyebaran virus.
3. Budaya Konsumsi yang Unik
Banyak masyarakat China percaya bahwa daging segar dari hewan hidup lebih lezat dan sehat dibandingkan daging beku.
Namun, kebiasaan ini meningkatkan risiko kontak langsung dengan hewan yang membawa virus. Saat hewan-hewan tersebut terinfeksi virus zoonosis, peluang virus melompat ke manusia jadi jauh lebih besar.
4. Kurangnya Pengawasan Sanitasi di Peternakan
Peternakan besar di China sering kali memiliki sanitasi yang kurang baik dan pengawasan yang longgar.
Virus dapat menyebar dengan mudah di antara hewan-hewan di peternakan tersebut, terutama unggas dan babi. Dalam kondisi seperti ini, virus bisa bermutasi lebih cepat dan akhirnya menginfeksi manusia.
5. Pengobatan Tradisional yang Kadang Menyesatkan
Saat mengalami gejala penyakit, banyak masyarakat China memilih pengobatan tradisional seperti herbal atau akupunktur.
Sayangnya, pengobatan ini sering kali tidak efektif melawan virus baru. Akibatnya, pasien yang terinfeksi kembali ke masyarakat tanpa benar-benar sembuh, sehingga virus menyebar lebih luas.
6. HMPV: Lonjakan Kasus Terbaru di China
Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi sorotan baru-baru ini setelah kasusnya meningkat tajam di China. Virus ini menyerang sistem pernapasan dan sering terjadi di musim dingin atau semi.
Menurut Chinese Center for Disease Control and Prevention (CCDCP), HMPV bukan virus baru, tetapi lonjakan kasusnya menimbulkan kekhawatiran. Saat ini, China telah menetapkan protokol untuk melaporkan dan mengawasi kasus HMPV, namun dunia tetap waspada.
7. Apa yang Bisa Dipelajari?
China menjadi titik awal banyak penyakit baru karena kombinasi berbagai faktor, seperti:
- Populasi besar dan padat.
- Interaksi manusia-hewan yang intens di pasar basah.
- Kondisi sanitasi yang kurang baik di peternakan.
- Budaya konsumsi daging segar.
- Ketergantungan pada pengobatan tradisional.
Namun, bukan berarti hanya China yang berisiko. Wabah flu burung, misalnya, juga pernah terjadi di negara lain, termasuk Indonesia.
Kesimpulan: Pentingnya Langkah Pencegahan
Meski banyak penyakit bermula dari China, dunia kini lebih siap menghadapi wabah baru. Pengawasan sanitasi, edukasi masyarakat, dan kolaborasi internasional menjadi kunci utama untuk mencegah pandemi berikutnya.
Selalu jaga kebersihan, hindari kontak dengan hewan sakit, dan perhatikan kesehatan. Dengan langkah sederhana ini, kita bisa melindungi diri dari ancaman penyakit baru.