Suara Rakyat yang Menggema
Musisi Kunto Aji mengungkapkan pendapatnya mengenai situasi politik yang memicu aksi demonstrasi di berbagai daerah. Dalam pernyataannya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, ia menilai bahwa keresahan publik telah terakumulasi selama bertahun-tahun dan akhirnya meledak menjadi aksi turun ke jalan. “Keresahan ini sudah menggunung, dan kita semua merasakannya,” tegasnya.
Kunto Aji mengamati bahwa selama ini, banyak pejabat publik berbicara tanpa konsekuensi. “Seolah-olah mereka bisa berkata apa saja dan kita tidak bisa apa-apa,” tambahnya, merujuk pada situasi yang memicu demonstrasi besar-besaran.
Dia juga menyinggung tentang sejumlah anggota DPR yang dinonaktifkan, termasuk di antaranya adalah artis. “Jika sudah menjadi anggota dewan, maka harus siap dengan konsekuensi dari tindakan yang diambil,” jelasnya, mengingatkan bahwa status sebagai publik figur tidak bisa menghapus tanggung jawab.
Mendorong Keterlibatan Musisi
Kunto Aji menyoroti rekan-rekannya di dunia musik yang masih merasa takut untuk bersuara tentang isu-isu politik. “Ada beberapa musisi yang masih ragu-ragu untuk berbicara. Padahal, kita tidak akan kehilangan pekerjaan atau pendengar,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa musisi memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan pendapat dan membantu menyebarkan kesadaran di kalangan masyarakat. “Pemerintahan selalu silih berganti, jadi tidak ada alasan untuk tidak berbicara,” tambahnya.
Menurut Kunto, musisi seharusnya memiliki moral kompas yang mendorong mereka untuk terlibat dalam isu-isu sosial. “Masa sih itu tidak tergerak?” tanyanya, mengajak musisi lain untuk lebih aktif bersuara.
Rencana Aksi Selanjutnya
Kunto Aji tidak menutup kemungkinan untuk kembali turun ke jalan dalam aksi demonstrasi mendatang. Namun, ia menegaskan bahwa setiap langkah yang diambil harus berdasarkan situasi di lapangan. “Aku ingin turun, tetapi kita harus selalu update kondisi di situasi terkini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa partisipasi dalam demonstrasi harus terukur dan strategis. “Kalau situasinya memungkinkan, sangat mungkin untuk kembali turun,” ungkapnya. Kunto Aji berharap agar suara masyarakat dapat didengar dan diperhatikan oleh para pemimpin.
Sejak 25 Agustus 2025, ribuan mahasiswa dan warga di berbagai kota telah melakukan demonstrasi menolak kenaikan tunjangan DPR. Kunto Aji berharap agar gerakan ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.