banner 728x250

Kebangkitan Kenangan: Bambino dan Rindu yang Mendalam

banner 120x600
banner 468x60

Kepergian Babe Cabita pada 9 April 2024 membawa duka yang mendalam bagi keluarganya. Fati Indraloka, istri Babe, dan kedua anak mereka, termasuk Bambino yang beranjak dewasa, harus belajar hidup tanpa sosok yang sangat mereka cintai. Dalam sebuah wawancara, Fati mengungkapkan bagaimana Bambino sering meminta untuk diantar ke makam ayahnya setiap kali rasa rindu itu datang.

Rindu yang Tak Terelakkan

Fati menjelaskan, “Bambino sering meminta untuk dibawa ke makam. Ini sudah menjadi kebiasaan baginya ketika dia merasa kehilangan.” Rindu ini mencerminkan betapa besar kasih sayang Bambino kepada ayahnya meskipun mereka terpisah oleh kematian.

banner 325x300

“Pernah suatu ketika, pegawai saya memberi tahu bahwa Bambino minta diantar ke makam. Ternyata ini bukan hanya sekali. Dia sudah beberapa kali melakukannya, dan itu membuat saya terharu,” tambah Fati. Kunjungan ini menjadi cara Bambino untuk merasakan kembali kehadiran Babe di dalam hidupnya.

Menghadapi Trauma Emosional

Setelah kepergian Babe, Fati menyadari bahwa Bambino mengalami perubahan signifikan dalam perilakunya. “Dia sepertinya menghindari banyak hal yang dulu dia nikmati. Saya khawatir ini mungkin dampak dari kehilangan,” ungkapnya. Trauma ini menunjukkan bahwa Bambino masih berjuang untuk memahami dan menerima kenyataan pahit tersebut.

Ketika ditanya tentang perasaan Bambino, Fati mengatakan, “Dia kadang menyebutkan, ‘Nono kangen sama papah.’ Itu membuat saya merasa sangat sedih, tetapi juga menunjukkan betapa besar cintanya.” Rindu Bambino ini menjadi cerminan dari hubungan yang kuat antara ayah dan anak.

Membangun Kenangan Baru

Fati berusaha untuk menciptakan kenangan baru bagi Bambino sembari tetap menjaga kenangan indah bersama Babe. “Kami sering mengunjungi tempat-tempat yang memiliki makna khusus bagi kami sekeluarga. Ini membantu Bambino merasa lebih dekat dengan ayahnya,” kata Fati. Dengan cara ini, ia berharap dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi anaknya.

Fati juga berusaha membuka dialog tentang perasaan. “Saya selalu mendorong Bambino untuk berbicara tentang apa yang dia rasakan. Saya ingin dia tahu bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih,” jelasnya. Dengan memberikan ruang bagi anaknya untuk berbagi, Fati berharap Bambino bisa lebih mudah melewati masa sulit ini.

Dukungan dari Lingkungan

Dalam proses penyembuhan ini, Fati merasa bersyukur atas dukungan dari teman-teman dan keluarga yang selalu ada. “Mereka sangat membantu kami melewati masa-masa sulit ini. Dukungan moral ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya. Fati percaya bahwa dengan bersama-sama, mereka bisa saling menguatkan.

Fati berharap, meskipun kepergian Babe Cabita meninggalkan duka, hidup mereka tetap bisa penuh dengan cinta dan kenangan indah. “Saya ingin Bambino tumbuh menjadi anak yang kuat dan bahagia, meskipun ada kehilangan,” tutupnya dengan penuh harapan.

banner 325x300