Kasus Penggelapan Terungkap
Pada 2 September 2025, seorang karyawan BRILink berinisial EM ditangkap oleh Polsek Tambusai Utara setelah terbukti menggelapkan uang perusahaan senilai Rp36 juta. Kasus ini terungkap ketika pemilik BRILink, Rohayati, melaporkan dugaan penggelapan tersebut ke pihak kepolisian. Rohayati, seorang wanita berusia 40 tahun, mulai merasa curiga ketika memeriksa laporan keuangan dan menemukan adanya transaksi yang tidak dikenalnya.
“Awalnya, saya tidak percaya ada yang berani melakukan hal ini. Namun, setelah melihat laporan keuangan, saya merasa ada yang tidak beres,” ungkap Rohayati. Kecurigaannya semakin menguat setelah dia menemukan beberapa transaksi yang tidak sesuai dengan catatan yang seharusnya.
Penyidikan oleh Pihak Kepolisian
Kapolsek Tambusai Utara, AKP Tony Prawira, menjelaskan bahwa laporan Rohayati menjadi titik awal penyelidikan. “Kami langsung melakukan tindakan setelah menerima laporan dari korban. Penyidikan kami dimulai dengan memeriksa transaksi-transaksi di rekening yang bersangkutan,” jelas Tony.
Dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian menemukan bahwa EM sudah melakukan penggelapan dengan mentransfer uang perusahaan ke rekening ayahnya secara bertahap sejak bulan Juni hingga Agustus. “Kami menemukan bahwa pelaku tidak hanya melakukan ini sekali, tetapi sudah berulang kali dalam kurun waktu beberapa bulan,” tambah Tony.
Penangkapan Pelaku
Setelah mengumpulkan cukup bukti, pihak kepolisian berhasil menangkap EM. Penangkapan dilakukan di area dekat tempat kerjanya tanpa adanya perlawanan. “Kami berhasil menangkap pelaku dan membawanya ke Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Tony.
Dari tangan EM, polisi menyita beberapa barang bukti, termasuk enam lembar rekening koran yang menunjukkan transaksi yang mencurigakan serta satu unit ponsel Samsung A03s berwarna biru. “Barang bukti ini akan sangat membantu dalam proses penyidikan yang lebih mendalam,” jelasnya.
Proses Hukum yang Dihadapi EM
Setelah penangkapan, EM dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dalam Jabatan. “Pelaku sudah kami amankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kami tidak akan membiarkan tindakan penggelapan ini berlalu begitu saja,” tegas Tony.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus ini secara profesional dan transparan. “Kami ingin memastikan bahwa semua proses hukum dilakukan dengan baik dan adil bagi semua pihak,” tambahnya. Kasus ini menarik perhatian publik, terutama para pelaku usaha yang mengandalkan layanan BRILink.
Dampak Bagi Perusahaan
Kasus penggelapan ini memberikan dampak signifikan bagi Rohayati dan perusahaan yang dia kelola. “Saya sangat kecewa. Kepercayaan yang saya berikan ternyata disalahgunakan,” ungkap Rohayati. Dia juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dalam hubungan kerja dan bisnis.
Selain kerugian finansial, reputasi perusahaan juga terancam. “Kami berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada layanan yang kami tawarkan,” tambah Rohayati. Dia berencana melakukan audit internal untuk memastikan bahwa sistem keuangan perusahaan aman dari potensi penyalahgunaan.
Reaksi Masyarakat
Berita tentang penggelapan ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyak yang merasa prihatin dan berharap agar tindakan tegas diambil terhadap pelaku. “Ini adalah pengingat untuk kita semua bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam memilih orang yang kita percayai,” ungkap seorang warga yang mengandalkan layanan BRILink.
Sejumlah organisasi masyarakat juga memberikan tanggapan mengenai pentingnya sistem kontrol yang lebih baik dalam perusahaan. “Perusahaan harus memiliki mekanisme yang baik untuk memantau setiap transaksi agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” kata seorang aktivis sosial.
Upaya Pihak Kepolisian
Menanggapi kasus ini, pihak kepolisian mengimbau agar semua perusahaan lebih waspada terhadap potensi penggelapan. “Kami sarankan agar setiap perusahaan melakukan audit secara berkala dan memastikan sistem keuangan mereka aman dari potensi penyalahgunaan,” ungkap Tony.
Polisi juga berencana untuk melakukan sosialisasi kepada pemilik usaha tentang pentingnya pengawasan dan langkah-langkah preventif yang bisa diambil untuk mencegah penggelapan. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami siap membantu dalam mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Pentingnya Kepercayaan dalam Bisnis
Kasus penggelapan yang melibatkan karyawan BRILink ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan dalam dunia usaha. “Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan bisnis. Ketika kepercayaan itu dilanggar, semua pihak akan merugi,” jelas Rohayati.
Dia berharap agar kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan. “Kami akan meningkatkan pengawasan dan kontrol agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Kasus ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi dalam dunia bisnis. EM kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakan yang diambilnya. “Kami akan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan semacam ini tidak akan ditoleransi,” tegas Tony.
Dengan penanganan yang tegas, diharapkan masyarakat dapat kembali merasa aman dan percaya pada layanan yang diberikan oleh BRILink. “Kami berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada layanan kami,” tutup Rohayati.