Jakarta – Pemerintah Indonesia meningkatkan tekanan kepada Apple untuk memenuhi permintaan investasi senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 15,9 triliun) guna mendukung pengembangan teknologi dan memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebutkan bahwa komitmen tertulis dari Apple diharapkan selesai pekan ini. Investasi tersebut akan menjadi langkah awal Apple untuk berkontribusi lebih besar di Indonesia, termasuk melalui pembangunan fasilitas produksi.
Investasi Apple Dinilai Kurang Adil
Saat ini, proposal Apple sebelumnya yang senilai Rp 1,59 triliun telah ditolak pemerintah. Menurut Kementerian Perindustrian, angka tersebut jauh dari cukup jika dibandingkan dengan investasi Apple di negara-negara lain. Di Vietnam, Apple telah menginvestasikan lebih dari Rp 255 triliun, sedangkan di Indonesia angka tersebut dianggap “terlalu kecil” untuk potensi pasar domestik yang besar.
“Kami ingin melihat investasi langsung berupa fasilitas produksi atau pabrik, bukan hanya skema investasi yang diajukan setiap tiga tahun,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Nasib iPhone 16 di Indonesia
Karena belum memenuhi syarat TKDN, seri terbaru Apple seperti iPhone 16 masih belum bisa dijual secara resmi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan bagi Apple mengingat pasar Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
“Pemerintah menegaskan bahwa Apple perlu menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung ekosistem teknologi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan penerimaan negara,” tambah Agus.
Langkah Strategis bagi Industri Lokal
Jika investasi ini disetujui, dampaknya bisa sangat signifikan bagi industri lokal. Selain meningkatkan daya saing Indonesia sebagai pusat manufaktur, kehadiran Apple juga dapat menarik perhatian perusahaan teknologi lain untuk berinvestasi di Tanah Air.
“Langkah Apple untuk memindahkan sebagian rantai pasok globalnya ke Indonesia akan menciptakan efek domino positif bagi ekonomi kita,” kata Rosan.
Keuntungan Apple di Indonesia
Meski investasi yang diusulkan terbilang kecil, pendapatan Apple di Indonesia mencapai sekitar Rp 30 triliun per tahun. Sayangnya, hingga saat ini, perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut belum memiliki pabrik ataupun toko resmi di Indonesia, berbeda dengan Samsung dan Oppo yang telah mendirikan fasilitas produksi di berbagai wilayah.
Peluang dan Harapan
Pemerintah berharap investasi sebesar Rp 15,9 triliun dapat menjadi awal kerja sama jangka panjang dengan Apple. Selain memenuhi syarat TKDN, langkah ini diharapkan dapat membuka ribuan lapangan kerja baru serta memperkuat ekosistem teknologi lokal.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara, dan kami berharap Apple dapat mengambil bagian dalam perjalanan ini,” tutup Rosan.
Akankah Apple memenuhi permintaan pemerintah Indonesia? Keputusan ini akan menjadi momen penting bagi masa depan Apple di pasar domestik.