Kecelakaan yang Mengubah Segalanya
Kecelakaan yang merenggut nyawa Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah tiga tahun lalu meninggalkan dampak yang mendalam bagi keluarga Haji Faisal. Baru-baru ini, Haji Faisal mengungkapkan kekecewaannya setelah Tubagus Joddy, sopir yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, hanya menjalani hukuman 2,5 tahun dari vonis 5 tahun. Ini adalah sebuah kenyataan pahit yang sulit diterima oleh keluarga yang sedang berduka.
Dalam sebuah wawancara, Haji Faisal menegaskan bahwa kehilangan dua orang tercinta dalam satu insiden adalah sesuatu yang tidak bisa dilupakan. “Saya merasa sangat kehilangan. Bagaimana bisa dia bebas hanya setelah 2,5 tahun?” tanyanya dengan nada penuh rasa sakit.
Kecelakaan tersebut bukan hanya momen tragis bagi keluarganya, tetapi juga mengingatkan publik akan pentingnya keselamatan di jalan. “Ini adalah pelajaran bagi kita semua bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi,” tegas Haji Faisal.
Ketidakadilan yang Dirasakan
Haji Faisal merasa bahwa sistem hukum tidak memberikan keadilan yang seharusnya. “Bagaimana mungkin seseorang yang menyebabkan kematian bisa mendapatkan remisi yang begitu cepat?” katanya. Ia menganggap bahwa hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan dan tidak mencerminkan dampak dari tindakan tersebut.
“Kehilangan anak dan menantu tidak bisa diukur dengan waktu hukuman yang singkat,” tambah Haji Faisal. Ia sangat berharap agar hukum di Indonesia lebih tegas dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan nyawa.
Dia juga mengingat saat vonis dijatuhkan, di mana hukuman 5 tahun dianggap sesuai. “Ketika itu, saya merasa ada keadilan. Namun, sekarang saya merasa semua itu sia-sia,” ujarnya.
Harapan untuk Perubahan
Haji Faisal menginginkan adanya perubahan dalam sistem hukum agar lebih adil. “Kita perlu meninjau kembali undang-undang yang ada. Seharusnya ada konsekuensi yang lebih berat untuk pelanggaran yang mengakibatkan kehilangan nyawa,” ungkapnya dengan tegas.
Dia berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Kita harus melindungi nyawa orang lain. Setiap orang berhak untuk aman di jalan,” jelasnya. Kekecewaan yang dirasakan Haji Faisal adalah cerminan dari harapan banyak orang untuk keadilan.
Dalam pandangannya, remisi yang diberikan kepada Tubagus Joddy seharusnya tidak terjadi. “Sistem hukum harus lebih transparan dan akuntabel. Kita tidak bisa membiarkan pelanggar hukum lolos begitu saja,” kata Haji Faisal.
Menyuarakan Perasaan Keluarga
Haji Faisal bertekad untuk terus memperjuangkan suara keluarganya. “Saya tidak akan diam. Ini bukan hanya tentang saya, tetapi tentang semua orang yang kehilangan orang tercinta karena kelalaian,” ujarnya. Dia berharap agar masyarakat mendukung perjuangannya untuk keadilan.
Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keselamatan di jalan. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga satu sama lain. Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih aman,” ajaknya.
Kekecewaan ini menjadi motivasi bagi Haji Faisal untuk terus berjuang demi keadilan. “Saya ingin agar semua orang tahu bahwa kehilangan ini sangat menyakitkan. Kita tidak boleh diam,” tambahnya.
Kesedihan yang Tak Terhapuskan
Haji Faisal tidak akan pernah bisa melupakan kehilangan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah. “Setiap hari rasanya seperti mengingat kembali kenangan indah bersamanya. Ini sangat menyakitkan,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Kehilangan ini membuat hidupnya terasa hampa. “Kami sering berkumpul dan tertawa bersama. Kehilangan ini membuat semuanya berbeda,” katanya. Kenangan indah ini akan selalu hidup dalam ingatan Haji Faisal.
Dia berusaha untuk tetap tegar meskipun dikelilingi oleh kesedihan. “Saya percaya bahwa mereka ada di tempat yang lebih baik sekarang. Saya harus terus melanjutkan hidup demi mereka,” jelasnya dengan penuh harapan.
Mendorong Kesadaran Masyarakat
Dengan berani mengungkapkan kekecewaannya, Haji Faisal berharap dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan. “Kita harus belajar dari tragedi ini dan tidak menganggap remeh keselamatan,” katanya.
Dia berharap agar generasi muda lebih memahami pentingnya keselamatan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. “Kami tidak ingin tragedi ini menjadi pelajaran yang terabaikan,” tegasnya.
Haji Faisal yakin bahwa dengan menyuarakan perasaannya, ia dapat memberikan inspirasi bagi orang lain untuk berbicara. “Setiap orang berhak untuk didengar. Kita harus bersama-sama memperjuangkan keadilan,” tutupnya dengan penuh keyakinan.